Backpacker Yogyakarta-Bali Cukup 150K Saja, Hemat Pangkal Kaya!

Kawan, menikmati perjalanan itu layaknya kita meneguk air dikala haus yang luar biasa. Sungguh, seteguk air itu berasa surga. Pahlawan dikala haus melanda.

Melihat hijaunya daun, tingginya gunung, gemuruh angin, awan yang selalu berganti, sungai yang panjang, sawah yang menguning, orang-orang yang beragam jenis, dan tentunya waktu yang takkan pernah berhenti. Kawan, hidup ini indah jika kau nikmati dan kau resapi bagian terdalamnya. Selalu ada makna disetiap perjalanan hidup, selalu ada cerita disetiap tempat.


Hari ini aku dalam perjalanan menuju Bali. Menggunakan Kereta Api Indonesia. Sengaja aku gunakan jalur santai karena ingin menikmati perjalanan. Seperti biasa, aku harap perjalanan ini akan menjadi berkesan juga.

Perjalanan Yogyakarta - Bali ini akan berlangsung lumayan lama. Aku berangkat dari Stasiun Lempuyangan Yogyakarta, jam 07.15 wib, menuju Stasiun Banyuwangi Baru, yang akan tiba pada jam 21.15. Yah, bisa dikatakan ini perjalanan yang cukup lama. Harga tiket pun tak begitu mahal, cukup Rp94.000, kamu sudah bisa duduk nyaman dalam kereta yang ber-AC.

Setelah tiba di Stasiun Banyuwangi Baru, maka tipislah ini pantat, Hahahha. Wajar saja, 14 jam di dalam kereta juga bukan waktu yang sebentar. Tapi, ini merupakan waktu yang tepat untuk memanjakan diri dan bersosialisasi.

Tujuan selanjutnya adalah Pelabuhan Penyebrangan Ketapang. Karena judul perjalanan ini adalah bacpacker-an maka aku putuskan untuk jalan kaki dari stasiun menuju pelabuhan. Tak begitu jauh, cukup 1 km, bagi seorang backpacker ini merupakan jarak yang dekat.

Pelabuhan Ketapang ini merupakan pelabuhan yang beroperasi 24 jam, jadi kamu bisa berangkat kapanpun. Ketika kamu membeli tiket penyebrangan yang seharga Rp6000,- bagi orang dewasa, maka tiket yang kamu beli itu berlaku selama 12 jam. 

Buat kamu yang belum sempat makan malam di kereta api, di sepanjang jalan menuju pelabuhan, kamu akan menemui banyak warung makan. Saya sarankan kamu makan terlebih dahulu sebelum masuk pelabuhan. Waktu itu, aku ambil penyebrangan pagi hari karena ingin melihat sunrise di atas kapal, sepertinya cool, hehehhe. Karena tibanya malam, maka sebagai seorang backpacker aku memutuskan untuk tidur di dalam mushula pelabuhan. Ternyata eh ternyata ada juga beberapa orang yang tidur di dalam mushola, aku tidak sendirian ternyata. 😉



Setelah Shalat Subuh, aku langsung pergi ke kapal penyebragan. Di sana aku ditawarkan bus menuju Terminal Ubung seharga Rp50.000,- dan aku ambil tawaran itu supaya bisa meletakkan tas ransel sewaktu di kapal nanti. Di atas kapal aku ambil bagian deck yang paling atas. Ternyata, kali itu cuaca tidak begitu sempurna, cuaca berawan Kawan. Yah, lumayan jugalah, saya masih bisa menikmati pagi ditemani 3 buah gunung yang menakjubkan, salah satunya adalah Gunung Rinjani.


Tibalah di Pelabuhan Gilimanuk, Touch down Bali! Tapi aku masih harus menempuh 2 jam perjalan di dalam bus untuk sampai di Terminal Ubung. Kemudian dari Terminal Ubung aku merencanakan naek GoJek menuju kediaman Mb Pacar. Just Surprise! Hahahaha

Oh ya JFI, GoJek di Bali masih belum berani masuk ke daerah Terminal Ubung, jadi ada kemungkinan, kamu akan disuruh sedikit menjauh dari terminal. Alasannya mengapa? Kamu boleh langsung tanya ke mas GoJek-nya. ;)

Well, Happy Holiday, All! Tapi sebenarnya tiap hari aku holiday-an terus kok. Hehehe

Sunrise di atas kapal menuju Pelabuhan Gilimanuk


Comments

Popular

Puisi Resah Sang Pencari Kerja

Potret Wisata Air Terjun Watervang, Lubuklinggau, Sumatera Selatan, 2017: Terlihat Sangat Alami

Lima Fakta yang Wajib Kamu ketahui Mengenai Kupu-kupu Gajah (Attacus atlas)

Lidah Mertua: Kumpulan Puisi yang Sangat Menggugah Hati

Bukit Sulap dan Hikayat Putri yang Hilang