Belajar dari Album Lama, Java Summer Camp 2012, Belajar Cara Membuat Batik Ikat

Beberapa hari yang lalu, aku tak sengaja buka album lama di dalam laptop. Dan ternyata aku menemukan foto yang nyaris aku lupakan…

Tada…. Java Summer Camp (JSC), 2012.





JSC merupakan event Internasional yang diadakan setiap tahun, dengan tujuan mempromosikan wisata dan budaya Indonesia. JSC 2012 saat itu bertempat di Yogyakarta, tapatnya di Candi Prambanan. Event yang luar biasa ini sungguh tak wajib untuk dilupakan. Tapi aku nyaris lupa… #hehehe, untunglah zaman sekarang sudah semakin canggih. Aku tinggal buka laptop buka file album foto, dan tinggal lihat foto yang ingin dikenang #ceile.

Java Summer Camp 2012 kali itu bertemakan Jogja Harmony in Diversity. Berhubung temanya tentang Jogja, maka tak lain dan tak bukan, mayoritas yang diperkenalkan adalah seni dan budaya Jogja. Ya, walaupun begitu, budaya nusantara selain Jogja pun juga ikut diperkenalkan. Sesuai dengan tujuan event ini dilaksanakan.

Banyak ilmu yang didapatkan dari event ini, ilmu budaya, komunikasi, sejarah, seni, dan yang pastinya mendapatkan teman dari mancanegara. Salah satu ilmu yang Jogja banget, dan baru pertama kalinya aku lakoni adalah membatik. Teknik batik yang diajarkan adalah tekni batik ikat atau batik celup. Teknik batik ikat adalah teknik membatik paling sederhana yang mungkin dapat dilakukan oleh orang awam sekalipun, termasuk orang sepertiku.

Agenda mengenai batik celup atau batik ikat ini tidak hanya sebatas teori dan perkenalan saja. Pada agenda ini, seluruh peserta diwajibkan ikut praktek membatik dan menghasilkan karya berupa baju kaos batik. Pada saat itu, media yang digunakan adalah kaos putih polos yang kemudian dikreasikan untuk dijadikan baju batik.

Nah, sekedar info ni, bagi wanKawan yang ingin mencoba dirumah, bisa banget. Kamu perlu menyiapkan bahan-bahan:
1. Kain, karung, ataupun boleh juga kaos (seperti yang kami lakukan di JSC)
2. Dua sendok garam dan cuka secukupnya
3. Dua liter air untuk satu kemasan warna
4. Pewarna dan penguat dalam satu kemasan (boleh pewarna dan merek apapun #sukasuka)

Selai itu kamu juga perlu menyiapkan alat-alat berupa:
1. Karet gelang/benang/tali raffia
2. Kelereng/uang koin/batu
3. Kompor
4. Bejana/panic
5. Alat pengaduk (apapun boleh digunakan, tapi jangan gunakan tanganmu langsung ya #hehe)
6. Ember

Jika bahan dan alatnya sudah kamu siapkan semuanya, maka saatnya praktek! Ini dia yang perlu kamu lakukan:
  1. Sebelum kamu memulai semuanya, pastikan terlebih dahulu media yang kamu gunakan (kain/karung/kaos) dalam kondisi bersih, tidak ada flak atau apapun. 
  2. Buatlah atau bentuklah motif/desain/pola dengan menggunakan alat yang telah kamu siapkan. Buat motif dengan menggunakan alat pada point 1 dan 2. Pola ikat tersebut harus benar-benar diikat kencang. Kreasikanlah sesuka hatimu, pokonya se-kreatif wanKawan dah. 
  3. Setelah polanya selesai, segera singkirkan terlebih dahulu. Lalu rebuslah air menggunakan panci hingga mendidih. Jika sudah mendidih, campurkan pewarna dan penguat yang telah disiapkan. Ingat, gunakan satu wadah panci hanya untuk satu warna saja ya. Tambahkan garam dua sendok makan dan cuka secukupnya. Lalu, aduk hingga larut dan merata. (Garam dan cuka tersebut berfungsi sebagai tambahan penguat agar warna tidak mudah luntur.) 
  4. Basahi media (kain/karung/kaos) yang telah dipola/diikat dengan air bersih. 
  5. Celupkan kain tersebut pada cairan warna. Jika menginginkan satu warna saja dalam media yang digunakan, maka celupkan semua. 
  6. Aduk terus campuran tersebut 10-30 menit agar warna merata dan merekat kuat. 
  7. Jika hanya menginginkan beberapa bagian media untuk warna tersebut maka celupkan saja bagian yang diinginkan dan celupkan bagian lain dengan menggunakan warna yang berbeda. Celupakanlah berulang kali sesuai jumlah warna yang dihendaki. 
  8. Apabila proses pencelupan warna selesai, maka angkatlah kain dan bilas menggunakan air dingin yang bersih. 
  9. Lepaskanlah semua ikatan yang membentuk pola tersebut, kemudian tiriskan dan keringkan. 
  10. Setelah kering, maka rapikanlah media tersebut dan hasilnya kain/kaos batik-ikatmu siap digunakan. 
Bagaimana? Apakah sudah siap untuk praktek langsung?
Eits, jangan lupa alat dan bahannya dikumpulin dulu ya. Selamat mencoba dan berkreasi Kawan. Yok, semakin tingkatkan cinta kita terhadap Batik Indonesia.

Owh ya selama event camping tersebut kami dibentuk perkelompok dan sengaja dicampurkan dengan teman-teman dari berbagai daerah. Waktu itu aku satu kelompok dengan teman-teman dari berbagai daerah, ada yang dari Jakarta, Bandung, Solo, Yogyakarta, Lampung, Papua Nugini, Jawa Timur (tepatnya lupa di Jawa Timur bagian mana #hehehe). And I miss that’s moment so much, really! Salam kangen buat kalian semua, terutama teman satu kelompok: Mb Ve, Mas Dani, Mas Arifin, Bro Vegaz, Mb Sari, Mb Eva, Mb Metha, dan dua lagi orang lagi aku lupa namanya, tapi kalo soal wajah, tetap ingat kok #hehe.

Salam Batik Lovers!!!










*Sumber: http://www.mangyono.com/2013/05/membuat-batik-dengan-teknik-ikat-celup.html


Comments

Popular

Puisi Resah Sang Pencari Kerja

Potret Wisata Air Terjun Watervang, Lubuklinggau, Sumatera Selatan, 2017: Terlihat Sangat Alami

Lima Fakta yang Wajib Kamu ketahui Mengenai Kupu-kupu Gajah (Attacus atlas)

OPPO Service Center Lubuklinggau Siap Melayani Kamu

Bukit Sulap dan Hikayat Putri yang Hilang