Lidah Mertua: Kumpulan Puisi yang Sangat Menggugah Hati

Semangat Sore Kawan!
Kapan pun waktunya, harus tetap semangat ya!

Sampul depan buku
Ada buku bagus ni… Buku terbaru karya Bang Benny Arnas yang berjudul: Lidah Mertua. Buku ini merupakan kumpulan puisi karya beliau dan sebagian besar sudah pernah dimuat Koran Tempo, Riau Pos, dan Lampung Pos. Buku Lidah Mertua ini diterbitkan pada Bulan November 2016 dengan penerbit Basabasi (Yogyakarta) dengan tebal buku 62 halaman + cover.


Bentuk buku ini sangat handy, enak jika mau dibawa kemana-mana sambil baca santai. Sampul depan Buku ‘Lidah Mertua’ ini, bergambarkan seorang wanita tak telalu tua (bisa dikatakan ibu-ibu) dengan goresan layaknya sebuah lukisan asli berwarna hitam-putih. Gambar tersebut mengisyaratkan pembaca bahwa lidah mertua di sini adalah dalam konotasi lidah seorang ibu mertua, tapi setelah membaca puisi yang berjudul ‘Lidah Mertua’ ternyata lidah mertua sebagai sebuah tumbuhan: menceritakan tumbuhan lidah mertua. Ada terdapat 41 judul puisi dalam buku ini, dan puisi ‘Lidah Mertua’ terdapat pada nomor urut kedua.

Puisi-puisi dalam buku ‘Lidah Mertua’ ini akan membuat pembaca berimajinasi dengan banyak makna karena pemilihan diksi dan penggunaannya dalam kalimat sungguh beragam. Penggunaan kata-kata semantis dan banyaknya majas dalam setiap puisi ini, juga sangat memberikan nyawa bagi setiap bait puisi. Sehingga, saat kita membaca bait-bait dalam puisi ini akan menimbulkan suatu keindahan dengan imajinasi yang beragam. Berikut dua contoh puisi yang berada dalam buku tersebut:

“Kami sudah menjadi semangka yang dipetik lalu dihangatkan di bawah bulan yang tiba-tiba turun lalu disimpan di dalam karung gandum yang kering…”

“Jelang sore, kubakar matamu yang kerap membuatku merasa dekat padahal kau tak ada di situ. Maka, maafkan aku bila sebutir rahasia menetes karena basah oleh air yang menghangatkan kesedihanmu. Sungguh, bukan maksud mengabaikanmu, tapi memang tebu yang kutanam, sudah lama membuat dadaku perih…”
Sampul belakang buku

Bagaimana imajinasimu terhadap dua contoh puisi tersebut wanKawan? Menarik bukan! Bagi wanKawan yang suka baca puisi atau menulis puisi, karya Bang Benny Arnas ini bisa menjadi pilihan tepat, apalagi jika ingin semakin mempertebal rasa dalam berpuisi.




*Tentang Penulis
Benny Arnas lahir, besar, dan berdikari di Lubuklinggau. Puisi Perempuan yang Dihamili Oleh Angin mengantarnya memperoleh Krakatau Award (2009), sedangkan Kembang Putih di Atas Perahu menjadi Puisi Terbaik Sayembara Puisi se-Sumatera Selatan (2012). Sebagian besar puisi-puisi dalam buku puisi debutnya ini sudah pernah dimuat Koran Tempo, Riau Pos, dan Lampung Pos



Puisi Lidah Mertua

Comments

Popular

Asiknya Mandi di Air Terjun Sando, Lubuklinggau, Sumatera Selatan

TERUSKAN SAJA SEMAUMU HINGGA USAI

OPPO Service Center Lubuklinggau Siap Melayani Kamu

Puisi Resah Sang Pencari Kerja